Senin, 06 Juli 2015

Proposal Usaha : Makanan



A.    JUDUL  PROGRAM
Kalo-Kalo aneka rasa ( Makanan Khas Daerah Buton)
B.     LATAR BELAKANG MASALAH
            Kegiatan kewirausahaan adalah suatu kegitan yang masih jarang dilakukan oleh orang indonesia, khususnya bagi warga negara Indonesia bagian Timur. Hal ini ditunjukkan jumlah individu yang aktif dalam memulai bisnis baru jika dinyatakan dalam persen total penduduk yang aktif bekerja relatif masih rendah. Keadaan ini diperparah dengan pengangguran yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Kurangnya inovasi, kreativitas, dan daya saing  menyebabkan lahirnya pengangguran tersebut. Setiap tahun, banyak bermunculan ribuan sarjana-sarjana baru di berbagai bidang, namun tidak menjamin untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak. Kurangnya lapangan pekerjaan juga membuat banyak sarjana menjadi pengangguran.
            Negara indonesia kaya akan seni, kebudayaannya, dan kuliner. Setiap daerah memiliki makanan khasnya. Rasa, bentuk, dan proses pembuatannyapun menjadi ciri khas tersendiri. Namun masih banyak makanan khas dari tiap daerah kurang dikenal oleh masyarakat kita. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keterampilan, inovasi, dan kreatifitas dalam mempromosikan makanan khas daerah kita. Contohnya kalo-kalo yang merupakan salah satu makanan khas daerah Buton yang terbuat dari tepung beras.
            Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.   Beras memiliki peran penting di Indonesia karena merupakan bahan poko utama dalam memenuhi sumber kehidupan masyarakat. Beras kaya akan karbohidrat dan dapat diolah menjadi tepung yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pembuatan makanan.
Berlandaskan hal tersebut, maka untu meningkatkan nilai jual dari beras maka perlu dilakukan pengolahan untuk menjadi produk jadi seperti pada makanan yang akan kami buat ini. Selain itu makanan ini merupakan makanan khas dari salah satu daerah di Sulawesi Tenggara (Kota Baubau) yang sangat digemari oleh masyarakat setempat.
C.   PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian peluang usaha Kalo-kalo berbagai rasa ( Makanan Khas Daerah Buton) di Kota Baubau, maka rumusan masalahnya adalah:
  1. Bagaimana menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat dengan melihat besarnya peluang usaha Kalo-kalo berbagai rasa ( Makanan Khas Daerah Buton)?
  2. Bagaimana meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam mengelolah tepung beras menjadi peluang usaha yang menguntungkan?
  3. Bagaimana membangun dan meningkatkan usaha Kalo-kalo berbagai rasa ( Makanan Khas Daerah Buton) yang dikelola oleh masyarakat?
D.  TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari pelaksanaan Program kewirausahaan Kalo-kalo berbagai rasa ini  adalah untuk:
  1. Menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat dengan melihat dan memanfaatkan peluang usaha yang ada.
  2. Meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam mengelolah tepung beras menjadi peluang usaha menguntungkan.
  3. Mengetahui cara mengelola, membangun dan meningkatkan  usaha kalo-kalo berbagai rasa?
E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat diproduksi produk makanan khas  berupa kalo-kalo berbagai rasa yang memuat kearifan lokal masyarakat baubau yang memenuhi permintaan pasar. Selain itu diharapkan dari kegiatan ini dapat menciptakan generasi mandiri yaitu masyarakat berpenghasilan tinggi karena terintegrasinya jiwa dan semangat wirausaha, dan mengurangi tingkat pengangguran yang semakin bertambah.
F.   KEGUNAAN PROGRAM
Adapun manfaat yang diharapkan dari program ini adalah:
  1. Sebagai langkah awal menanam dan menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat
  2. Membangun jiwa mandiri dalam diri masyarakat yang terlibat dalam usaha ini.
  3. Sebagai lapangan kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.
  4. Sebagai media awal pengenalan makanan khas tradisional Buton di kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara.
G.   GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1.      Sekilas Tentang Kota Baubau
Kota Baubau merupakan salah satu kota yang sangat trategis di Indonesia. Kota ini menjadi tempat persinggahan kapal baik kapal barang maupun kapal penumpang dari wilayah Indonesia Barat ke Indonesi Timur ataupun sebaliknya. Hal ini menyebabkan  pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga mempengaruhi peningkatan jumlah pendapatan masyarakat Kota Baubau.
Kota Baubau sekarang ini banyak mengalami perkembangan utamanya dari segi pembangunan. Telah banyak didirikan pusat perbelanjaan, perhotelan, perekonomian, industri dan sarana rekreasi yang menarik yang dapat memikat orang untuk datang ke Baubau. Seiring semakin pesatnya pertumbuhan di Baubau kecenderungan warganya juga menjadi semakin elit dan metropolitan. Baik dalam hal fashion, food dan konsumsi produk yang lainnya.
Pencinta kuliner di Baubau semakin berkembang pula dan beragam berdasarkan kelas social masyarakat. Dan kecenderungan masyarakat ]menginginkan sesuatu yang beda, unik, dan instan.
2.      Deskripsi Prospek Usaha Kalo-Kalo Beraneka Rasa
Makanan tradisional merupakan makanan khas suatu daerah yang diolah secara tradisional turun temurun dari bahan yang tersedia di daerah tersebut. Makanan tradisional umumnya diolah secara tradisional dengan peralatan sederhana dalam industri rumah tangga yang lingkungannya kurang menunjang. Seiring dengan berkembangnya dan makin gencarnya pemerintah kota Baubau dalam kegiatan pariwisata, maka dianggap penting untuk menyediakan makanan khas dari masing-masing daerah. Bukan hanya perkenalan budaya namun dalam hal kuliner. Dengan pertimbangan bahwa makanan khas tradisional daerah tidak kalah dengan makanan dari luar.
Usaha ini berkonsepkan makanan ringan dengan produk yang berkualitas. Selain membawa unsur local Baubau dalam penyajian dan nama produk, makanan ini dapat dikatakan sebagai salah satu makanan khas suku Buton dalam beragam upacara adat. Selain itu dengan hadirnya produk  ini akan lebih mempopulerkan kepada masyarakat diluar Sulawesi Tenggara.
Dengan sedikit sentuhan inovasi serta ide kreatif, makanan tradisonal khas Buton yang terbuat dari bahan dasar tepung beras kami ramu menjadi makanan yang mengikuti trend terkini. Makanan tersebut kami ramu dengan tetap mengacu pada resep tradisional yang telah ada ditengah-tengah masyarakat.
Melihat kedua potensi tersebut, maka mendirikan sebuah usaha kuliner yang betul-betul menyajikan menu berbahan dasar tepung beras merupakan peluang yang sangat baik. Karena di kota Baubau  sendiri, banyak masyarakat yang belum memanfaatkan makanan ini sebagai usaha dalam meningkatkan ekonominya. Hanya beberapa orang saja yang menjadikan makanan ini sebagai mata pencaharian. Oleh karena itu, melihat kondisi pasar dan peluang usaha yang cukup menjanjikan, dengan membawa unsur tradisional dan kedaerahan, usaha ini cukuplah menjanjikan.
3.      Analysis SWOT
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Strength atau Kekuatan
·          Harga Terjangkau                                        
·         Kualitas terjamin                                          
·         Cita rasa bervariasi                                       
·          Kemasan berbagai ukuran                            
b. Opportunities atau Kesempatan
·         Pangsa pasar yang masih luas
·         Bahan baku yang mudah di dapat
·         Pesaing besar relatip terbatas
c. Weakness atau Kelemahan
·          Manajemen sederhana                                 
·          Sarana dan prasarana sederhana         

   
d.  Threats atau Ancaman
·         Munculnya variasi makanan jajanan
·         Munculnya pesaing baru
4.      Sekilas tentang Organisasi Usaha Kalo-Kalo Berbagai Rasa
Data Organisasi
Nama Organisasi          :  Kalo-kalo berbagai rasa
Bidang Usaha               :  Produk
Jenis Usaha/Produk     :  Makanan
Alamat Organisasi       : Jl. Anggrek, Kel.Waruruma, Kec. Kokalukuna,        Kota Baubau,    Sulawesi Tenggara
Nomor Telepon            :  085656076421
Alamat E-mail               :  Kalo_Kalo_Enak@ymail.com
Situs Website                :  http://www.kalo_kalo.blogspot.com

5.      Ruang Lingkup Usaha
Dalam usulan proposal ini berisikan dua aspek penting yaitu:
·         Aspek Teknis, berkaitan dengan  Kapasitas produksi,bahan baku,  sarana dan fasilitas, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang digunakan.
·         Aspek Pemasaran yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan, gambaran pasar, target atau pasar yang dituju, proyeksi penjualan dan strategi pemasaran.
a.      Aspek Teknis
Kapasitas produksi
Jumlah produksi kalo-kalo beraneka rasa dalam sehari dapat diperkirakan sebanyak 60 bungkus. Hal ini didasarkan pada factor permintaan dan tingkat kebutuhan masyarakat akan produk berupa makanan tradisonal dan juga proses pembuatan yang tidak terlalu rumit. Apabila permintaan tinggi, produksi masih tetap dapat mengimbangi dengan menggunakan tenaga kerja yang disewa dari luar. Tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu sulit dicari, dapat dari masyarakat sekitar yang tidak harus memiliki kualifikasi tertentu karena proses pembuatannya sangat mudah sehingga siapa saja dapat melakukannya.
Bahan baku
Adapun bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan makanan ini pada umumnya membutuhkan dana. Namun untuk pembelian begitu mudah karena bahan baku yang digunakan sangat banyak dan berlimpah di daerah Baubau ataupun sekitarnya. Untuk memproduksi satu kg kalo-kalo diperlukan 1 kg tepung beras, 1 butir telur, 1/2 liter minyak goreng , 1/2 sendok makan, 1 sendok mentega, air secukupnya. ini untuk porsi biasa. Adapun ntuk porsi jenis dan rasa yang lain disesuaiakan berdasarkan pesanan. Tergantung keinginan konsumen, tinggal ditambahkan sesuai pesanan.
Sarana dan fasilitas
Kebutuhan sarana dan fasilitas dalam proses pembuatan produk sangatlah penting. Dalam hal ini ada beberapa fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pembuatan seperti kompor minyak, wajan, penggiling moleng, dan peralatan pendukung lainnya seperti pisau, baskom untuk mencampur bahan, dan nyiru. Ini semua dibutuhkan dalam proses produksi hingga menghasilkan 1 kg kalo-kalo berbagai rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar